KB
1. Pengertian Alat Kontrasepsi Implant
Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang berjangka waktu lima tahun
yang terdiri dari ,enem batang susuk lembut terbuat dari sejenis karet
elastis yang mengandung hormon (Kamus Kebidanan ,2005).
Mekanis kerja
1. Lendir servis menjadi kental
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implasi
3. Mengurangi transportasi sperma
4. Menekan ovulasi
Jenis-jenis Implant
1. Norplant
Norplant adalah suatu alat kontrasepsi hormonal jangka panjang yang
dapat melindungi pemakaian selama 5 tahun . Terdiri dari 6 batang
silsstik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm,
yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon
Implanon adalah suatu alat kontrasepsi hormonal jangka panjang yang
dapat melindungi pemakai selama 3 tahun. Terdiridari 1 batang putih
lentur dengan panjang kira-kira 40mm dan diameter mm yang diisi dengan
68 mg 3-ketodesogestrel.
3. Jadena dan Indoplant
Jadena
dan indoplant adalah suatu alat kontrasepsi hormonal yang melindungi
pemakai selama 3 tahun. Jadena dan indoplant ini terdiri dari 2 batang
yang diisi dengan 75 mg levonogestrel. (Noviawati, 2008)
2. Indikasi dan Kontra Indikasi KB implant
a. Indikasi metode KB implant
a. Setiap ibu yang sehat dan tidak ingin hamil dalam waktu 1-5 tahun.
b. Telah memiliki anak atau pun belum memiliki anak.
c. Pasca keguguran.
d. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi.
e. Riwayat kehamilan ektopik.
f. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
g. Sering lupa menggunakan PIL. (Saifuddin, 2003)
b. Kontra indikasi metode KB implant
a. Kehamilan atau diduga hamil.
b. Perdarahan traktus genetalia yang tidak diketahui penyebabnya.
c. trombifelbitis aktif atau penyulit trombo emboli.
d. Penyakit hati akut
e. Tumor hati jinak atau ganas.
f. Karsinoma payudara atau tersangka karsinoma payudara.
g. Tumor atau neoplasma ginekologik.
h. Penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes melitus.
(Hartanto, 2004)
3. Keuntungan dan Kerugian KB implant
Keuntungan metode KB implant yaitu :
a. Efektivitas tinggi
b. Setelah dipasang tidak melakukan apa-apa lagi sampai saat pengeluaran implantnya.
c. Sistem
6 kapsul memberikan perlindungan selama 5 tahun tidak mengandung
estrogen, sehingga tidak mengandung efek samping yang disebabkan oleh
estrogen.
d. Efek kontrasepsinya segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan.
e. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
f. Tidak menggangu ASI.
g. Tidak mengganggu kegiatan senggama.
Kerugian metode implant yaitu :
a. Petugas medis memrlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant.
b. Lebih mahal
c. Sering timbul perubahan pola haid.
d. Akseptor tidak dapat menentukan implant sekehendak sendiri.
e. Implant kadang-kadang bisa terlihat oleh orang lain.
(Hartanto, 2004)
Waktu Pemasangan KB Implant
a. Setiap saat selama siklus haid hari ke 2 sampai hari ke 7 . Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan.
b. Insersi
dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi
kehamilan,. Bila insersi setelah hari ke 7 siklus haid, klien jangan
melakukan hubungan seksual, atau menggunakan metode kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja.
c. Bila
klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau
gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
d. Bila
menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai
metode kontrasepsi lain. (Saifuddin, 2006)
Efek samping KB implant
Efek
samping yang paling sering ditimbulkan adalah gangguan menstruasi atau
perubahan pola haid, terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian
yang terjadi kira-kira 60 % akseptor dalam tahun pertama setelah
insersi. (Hartanto, 2004).
Yang paling sering terjadi karena efek samping KB implant ini adalah :
a. Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus.
b. Perdarahan bercak (spotting).
c. Berkurangnya panjang siklus haid.
d. Amenore, meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau perdarahan bercak.
Umumnya
perubahan-perubahan haid tidak mempunyai efek yang membahayakan
akseptor, meskipun terjadi perdarahan lebih sering dari pada biasanya.
Volume darah yang hilang tetap tidak berubah, perdarahan hebat jarang
terjadi, dan efek samping lainnya dari pemakaian implant ini adalah
sedikit peningkatan berat badan. (Hartanto, 2004)
Teknik Insersi/Pemasangan KB implant
Teknik Insersi KB Implant yaitu :
Pemasangan
dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah kira-kira 6 –
8 cm di atas atau dibawah siku, melalui insisi tunggal, dalam bentuk
kipas, dan dimasukkan tepat dibawah kulit.
Teknik Pemasangan Implant yaitu :
a. Cuci daerah insersi, lakukan tindakan antiseptic dan tutup sekitar daerah insersi dengan kain steril.
b. Lakukan
anastesi lokal (lidocain 1%) pada daerah insersi, mula-mula lakukan
suntikan anastesi pada daerah insisi, kemudian anastesi diperluas sampai
keenam atau dua daerah sepanjang 4-4,4 cm.
c. Daerah pisau scapel dibuat insisi 2mm sejajar dengan lengkung siku.
d. Masukan
ujung trokar melalui insisi, terdapat dua garis tanda batas pada
trokar,satu dekat ujung trokar, lainnya dekat pangkal trokar. Dengan
perlahan-lahan trokar dimasukan sampai mencapai garis batas dekat
pangkal trokar, kurang lebih 4-4,5 cm, trokar dimasukkan sambil
melakukan tekanan di atas dan tanpa merubah sudut pemasukan.
e. Masukan
implant ke dalam trokarnya. Dengan batang pendorong implant di dorong
perlahan-lahan ke ujung trokar sampai terasa adanya tahanan, dengan
batang pendorong tetap stasioner, trokar perlahan-lahan ditarik kembali
sampai garis batas dekat ujung trokar terlihat pada insisi dan terasa
inplantnya “meloncat keluar” dari trokarnya. Jangan dikeluarkan
trokarnya, raba lengan dengan jari untuk memastikan implant sudah berada
pada tempatnya dengan baik.
f. Ubah arah trokar sehingga implant berikutnya berada 15o dari
implant sebelumnya. Letakkan jari tangan pada implant sebelumnya.
Masukan kembali trokar sepanjang pinggir jari tengah sampai sampai ke
garis batas dekat pangkal trokar. Masukan implant ke dalam trokar,
selanjutnya sampai pada butirkelima,ulangi lagi prosedur tersebut sampai
semua implant telah terpasang.
g. Setelah
semua implant terpasang lakukan penekanan pada tempat luka insisi
dengan kasa steril untuk mengurangi perdarahan lalu kedua pinggir insisi
ditekan sampai berdekatan dan ditutupdengan plaster.
h. Luka
insisi ditutup, lalu lengan dibalut dengan kasa steril untuk mencegah
perdarahan. Daerah insisi dibiarkan kering dan tetap bersih selama 3
hari. (Hartanto, 2004).
Teknik Pencabutan KB Implant
Alat yang diperlukan sama dengan alat insersi, hanya ditambah dengan
dua pasang forceps, satu model lurus dan satu model bengkok. Teknik pencabutan KB implant yaitu :
a. Tentukan
lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah semua kapsul
(dekat siku) kira-kira 5mm dari ujung bawah kapsul. Bila jarak tersebut
sama, maka insisi dibuat padattepat insisi waktu pemasangan. Sebelum
menentukan lokasi pastikan tidak ada ujung kapsul yang berada di bawah
insisi lama (hal ini mencegah terpotongnya kapsul pada saat insisi).
b. Pada
lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil lebih
kurang 4 mm dengan menggunakan scapel, jangan membuat insisi yang besar.
c. Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang terdekat tempat insisi.
d. Dorong
ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul
tampak pada luka insisi. Masukan klem lengkung (mosquito atau crile)
dengan kelengkungan jepitan mengarah ke atas, kemudian jepit ujung
kapsul dengan klem tersebut.
e. Masukan
klem lengkung melalui luka insisi dengan lengkungan jepitan mengarah ke
kulit teruskan sampai berada di bawah ujung kapsul dekat siku. Buka dan
tutup jepitanklem untuk memotong secara tumpul jaringan parut yang
mengelilinginya.
f. Dorong
ujung kapsul pertama sedekat mungkin pada luka insisi, sambil menekan
(fiksasi) kapsul dengan jari telunjuk dan jari tengah. Masukan lagi klem
lengkung (lingkungan jepit mengarah ke kulit) sampai berada di bawah
ujung kapsul di dekat ujungnya (5-10mm) dan secar hati-hati tarik keluar
melalui luka insisi.
g. Bersihkan
dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara
menggosok-gosok dengan kain steril untuk memaparkan ujung bawah kapsul.
Cara lain bila jaringan ikat tidak bisa dibuka dengan cara
menggosok-gosok pakai kain steril, dapat dengan menggunakan skapel
secara berhati-hati. Untuk mencegah terpotongnya kapsul, gunakan sisi
yangtidak tajam dari skapel waktu membersihkan jaringan ikat yang
mengelilingi kapsul.
h. Jepit
kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem keduan, lepas klem
pertama, dan cabut kapsul secara perlahan, dan hati-hati dengan klem
kedua. Kapsul akan mudah dicabut karena jaringan ikat yang melekat pada
kapsul dengan menggunakan kasa dan skapel.
i. Pilih
kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut, gunakan tehnik yang
sama untuk mencabut kapsul berikutnya. Sebelum mengakhiri tindakan,
hitung untuk memastikan keenam kapsul sudah dicabut, tunjukkan keenam
kapsul kepada klien, hal ini sangat penting untuk meyakinkan klien.
(Saifuddin, 2006)
About these ads
Komentar
Posting Komentar